Posesif is Not Bad

Aku tidak tahu kenapa Wanda memberiku julukan Mr. Posesif padahal aku melakukan semua demi dia, demi kebaikan dirinya. *** “Seharusnya kamu banyak berlatih mengerjakan soal Matematika, supaya kalo ulangan kamu lancer mengerjakannya. Ini, bukannya belajar malah hang out plus karokean di mal, bagaimana mamamu enggak marah,” tukasku pelan. “Jo, please deh enggak usah terlalu mengatur kehidupanku!” Wanda bangkit dari duduknya, makan malam yang kurencanakan indah sepertinya berakhir berantakan. “Wanda … tunggu Wan!” teriakku. Tapi Wanda telah berjalan jauh meninggalkanku. Aku mengejarnya dengan setengah berlari. Kulihat Wanda berdiri di depan kafe sambil bersedekap. “Wanda, maafin aku ya. Sungguh, aku tuh enggak bermaksud untuk mengatur kehidupan kamu …” ujarku mendekatinya. Wanda tidak menoleh. “Sudah berulang kali kamu bilang seperti itu padaku, tapi apa? Kamu selalu over protektif. Bahkan melebihi mamaku,” umpat Wanda kesal. “Aku, over protektif? Wanda, aku tuh ...