Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Posesif is Not Bad

Gambar
Aku tidak tahu kenapa Wanda memberiku julukan Mr. Posesif padahal aku melakukan semua demi dia, demi kebaikan dirinya. *** “Seharusnya kamu banyak berlatih mengerjakan soal Matematika, supaya kalo ulangan kamu lancer mengerjakannya. Ini, bukannya belajar malah hang out plus karokean di mal, bagaimana mamamu enggak marah,” tukasku pelan.  “Jo, please deh enggak usah terlalu mengatur kehidupanku!” Wanda bangkit dari duduknya, makan malam yang kurencanakan indah sepertinya berakhir berantakan. “Wanda … tunggu Wan!” teriakku. Tapi Wanda telah berjalan jauh meninggalkanku. Aku mengejarnya dengan setengah berlari. Kulihat Wanda berdiri di depan kafe sambil bersedekap. “Wanda, maafin aku ya. Sungguh, aku tuh enggak bermaksud untuk mengatur kehidupan kamu …” ujarku mendekatinya. Wanda tidak menoleh. “Sudah berulang kali kamu bilang seperti itu padaku, tapi apa? Kamu selalu over protektif. Bahkan  melebihi mamaku,” umpat Wanda kesal. “Aku, over protektif? Wanda, aku tuh cuma …”

Satu Siang di Sekolah

Satu Siang di Sekolah “Aku baca sih, tapi ga nge- like apalagi komen, takut,” Begitu salahsatu komentar walimurid saat membicarakan statusku tentang sekolah anak kami beberapa hari lalu di facebook. Statusku itu kurang lebih menyindir tentang kedisiplinan di sekolah. Memang, pendapat seperti itu tidak sepenuhnya disalahkan. Tapi tidak lantas selamat dan aman karena tak berpendapat, loh. Kalau kita diam, lantas apa dong yang bisa diperbuat untuk perubahan yang lebih baik buat sekolah itu? apa hanya dengan ngedumel di belakang lantas semua jadi beres, begitu? Bukankah membiarkan segalanya begitu saja malah semakin membuatnya terlihat kacau dan amburadul. Bagaimana tidak amburadul, masuk sekolah jam 13.00 tapi 13.30 masih ada saja siswa yang berlarian di lapangan karena gurunya belum datang *tepok jidat Come on guys, looks those children! Mereka tidak mengerti apa-apa. Yang mereka rasakan justru senang-senang saja ketika jam satu lewat jauh, gurunya belum datang. 😑😑 mereka b

Pramuka Pertamanya

Gambar
Hari itu, Sabtu 22 Agustus, hari pertama si kembar mengikuti kegiatan pramuka di sekolah. Kok baru ikut pramuka? Ya, karena mulai dari kelas 3 semua siswa wajib mengikuti kegiatan pramuka ini. Setelah dibuat rempong dengan membeli aneka perlengkapan pramukanya yang salah melulu. dari kacu, tali peluit hingga topi selalu salah beli. :D *infonya ga akurat nih* saya kembali dibuat rempong karena ternyata jam pramuka setelah jam olahraga. *emangnya apa yang salah mpok? Begini, awalnya olahraga itu ada di hari Jumat dan pramuka Sabtu. Pekan kemarin itu jadwal masih berubah-ubah. Dan sekarang jadwal baru sudah ditetapkan, saya pun syok *lebayy* ternyata pramuka dan olahraga dijadikan satu di hari yang sama, Sabtu. Kebayang deh, bagaimana rempongnya anak-anak yang masih kecil itu mengganti baju seragam olahraganya dengan pramuka. Dan bagaimana pula mereka memakai peralatannya, saya aja masih bingung apalagi mereka *hadehhh pusing pala bebihh* :D Daripada saya galau memikirkannya, akhi