Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Day 22 Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar

Day 22  Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar  Semakin berakhirnya Ramadhan auranya semakin lain, ya. Apanya yang ain mak, selain emol yang semakin penuh? Lah, itu mushola belakang makin dikit shafnya #uppss  Seperti yang kita tahu ya manteman, di sepuluh hari Ramadhan ini ada malam yang kemuliaannya lebih baik dari seribu bulan. Yakni Lailatul Qadar. Siapa yang tak mau setiap ibadah yang dilakukan diganjar pahala seperti melaksanakannya seribu bulan lamanya di malam mulia ini? Berapa lama tuh, coba dah itung ndiri, emak rada lemot juga kl itung²an  Setelah nanya si sulung yang jago kimianya #loh 😂 seribu bulan itu sama dengan 83 tahun 4 bulan... Maasyaa Allah. Kuy, mau dilewatkan begitu saja kesempatan ini gaes? Emak sih ga ya. Meski cuma irt yang lagi-lagi ilmunya cuma segini gininya, emak tetap berharap bisa menemukan malam Lailatul Qadar. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu tur

Day 21 Ramadhan 1440 H

Day 21  Tuker Uang Baru Dong  Yupp, selain baju, celana dan sandal baru di hari raya... ada juga yang harus baru, uang baru. Sepertinya sudah menjadi tradisi yang mendarahdaging ya jika lebaran tiba, bagi² angpao mesti ada. Terus, isi angpaonya uang baru yang masih kaku. Orang tua aja suka menerimanya apalagi anak-anak. Emak, sih, sampe saat ini masih santai ga punya uang baru. Tapi tergelitik juga saat si kembar memastikan, "umi udah siapin duit baru buat bagi-bagi nanti?" Emak cuma menggeleng cantik #yaelaaahh "Lah, cepetan atuh mi, ditukerin duitnya..." si kembar memaksa. "Males ah ke bank-nya," sahut emak yg masih asik ngelonin baby Shaki. "Ngapain ke bank mi, di jalanan jg banyak noh," seloroh si kembar. "Ada macem-macem duitnya dari seribuan sampe limapuluhan ribu ada," Azima antusias. "Tapi kata orang mesti dilebihin nukerinnya, mi. Maksudnya gimana tuh?" giliran Aghnia yg kepo nih. Emak yang udah pewe sebenern

Day 20 Ramadhan 1440 H

Day 20  Ujian Kesabaran Tersisa sepuluh hari terakhir di Ramadhan. Makin terasa ya ujiannya. Emak aja merasa ujian kesabaran di Ramadhan ini paling berlipat. Kenapa? Pasalnya anak-anak semakin beragam kemauan, tidak mudah diatur, walaupun akhirnya menurut tapi meski keluar taring dulu emaknya baru mereka sigap bilang yes.  Duhh, mereka bukannya dah pada gede mak? Iyess, gede badannya tapi tingkah laku mah tetap aja masih pada bocah. Emak sering perang urat syaraf sama si kembar tiap kali menyuruh sesuatu. Ada aja kilahnya yg bilang nanti nanti.  Soal sepele menjadi besar kalau tidak cepat ditanggapi. Tiga anak yang beranjak gede, diminta memasukkan cucian yang kering saja mesti hompimpa lima kali. Udah gitu menunggu magrib baru dimasukkan. Ya sallaaam... Emak mensiasati dengan membuat jadwal yang jelas untuk tugas domestik ini (padahal jadwal udah sering dibuat dari dahulu kala). Mencuci piring, menyapu lantai, melipat baju dan pekerjaan lainnya. Cuma satu yang mereka rebutan. Mo

FF Ramadan 2

FF 4  THR Rani sudah bersiap, tak lupa ia menggendong bayinya. Kali ini ia harus bisa beli baju yang bagus dan dress cantik untuk bayinya.  "Ayolah Bang ... dari kemaren ke mal ga jadi melulu," gerutu Rani kesal melihat suaminya masih asik dengan gawainya.  Bukannya beranjak, suaminya malah menyerahkan gawainya pada Rani. Mata Rani membelalak. Gawai di tangannya memperlihatkan saldo rekening suaminya yang hanya 117.000. *** FF 5  THR dan Mal Mata Rani berbinar cerah. Akhirnya dia tiba juga di mal impian.  "Bang, THR-nya beneran dah keluar, kan, ya?" Rani memastikan. Suaminya mengangguk.  Rani mengikuti suaminya yang malah berbelok ke arah lain.  "Kok ke sini, Bang?"  "Iya, THR-nya cuma cukup buat beli baju di sini aja, judulnya kan di mal juga." Sahut suaminya datar.  Rani cemberut, ia bingung mesti ke stand mana mencari gamis impiannya di bazar emperan mal ini. *** FF 6  Sirupnya Mana ? Racikan sup b

Puasa Gadget (2) Stop Hoaks

Day 19  Puasa Gadget (2) Stop Hoaks Saat ini banyak sekali beredar berita yang simpang siur. Era medsos yang canggih memudahkan kita mengakses berita dari mana saja dan menyebarkannya dengan sangat cepat. Dengan gadget canggih,  berasa dunia dalam genggaman. Jaman sekarang ya antara benar dan salah itu tersamar sekali, tipis bedanya. Bahkan hampir tak bisa dibedakan mana yang benar mana yang salah. Ditambah informasi pendukung yang kadang malah menjerumuskan bukan mencerahkan. Why it happend, kumaha eta? *sok keminggris ceritane ðŸ˜‚ Salah mengambil informasi bisa jadi penyebabnya. Kok bisa? Ya karena berita yang beredar tidak tahu dari mana asalnya, valid atau tidak sementara kita malah menelannya bulat-bulat. Fiks dan kita mempercayainya. Padahal sebagai seorang muslim ada kaidah yang semestinya diikuti jika kita menerima suatu berita. "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpa

FF Ramadan

FF 1 Kecolongan Saat semua anak berebutan takjil di depannya, Arya hanya duduk santai. Arya sudah memisahkan takjil untuknya sendiri sejak sore tadi.  Begitu azan Magrib berkumandang, semua langsung meminum es buah dan melahap takjilnya. "Huaaaa, siapa sih yang iseng menaruh cabai rawit di sini?" Arya berteriak. Dilemparnya bakwan dan tahu isi yang sejak awal sudah disembunyikannya. *** FF 2  Pikun atau?  Malam ini malam ke 19 Ramadan, Pak Kiyai bersiap pulang ke rumah istri ke tiganya setelah mengimami salat tarawih di masjid kampung sebelah.  "Jam segini Pak Yai kok belum sampai rumah, ya," gumam Warsih khawatir, sesekali ia menengok keluar jendela.  Tatitut ... tatitut ... Warsih memeriksa gawainya.  "Ya ..." ucap Warsih tanpa salam.  "Assalamu'alaikum, mbak Warsih. Maaf ini Pak Yai malah datang ke rumahku, sudah kuberitahu kalo sekarang jatahnya mbak, tapi ia bersikeras kalo sekarang ini jatahku," terdengar suar

Puasa Gadget

Day 18  Puasa Gadget Hai gaes, kumaha puasana kamari? Hooh, di rumah kemarin cukup adem ya, karena emak ga mendengar si kembar rame rebutan hp. Biasanya mah dia suka stalkingin akun temen-temennya padahal dia sendiri belum punya akun 😂 Karena emak sebenarnya belum mengijinkan mereka bersosmed-ria. Dikira si kembar wa kadaluarsa, karena emak suka abai sama peringatan perbaruan wa. Terus nengok ke ig sama fb kok sama lolanya, lama kelamaan malah kayak ga maju-maju. Saking kueseellnya tuh anak dua malah update status di wa kalo hp emaknya perlu diganti dan beralih ke provider lain untuk sinyal lebih baik. Aha, sinyal lebih baik. Bagi emak ini salahsatu sinyal untuk kalian lebih baik dalam berpuasa. "Supaya meraih pahala yang maksimal, kalian juga harus puasa gadgetan. Mainan hp itu salahsatu hal yang tidak bermanfaat, maka tinggalkanlah." Tutur emak merasa menang dan mengambil alih hp dari tangannya. Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Di antara tanda sem