Zya's Corner

Dua pekan sudah anak-anak kita belajar #dirumahaja, dan itu pun diperpanjang lagi. Kini bukan hanya anak-anak yang mulai mager tapi emak juga mulai mati gaya. Pasar yang kemungkinan tutup, sayuran yang mulai langka dan harganya pun mulai melambung. Belum lagi timbangan yang mulai perlahan geser ke kanan. Sukses bikin program diet Emak berantakan, hadehhh... ternyata efek Corona sebegitu dahsyatnya buat Emak. #upps

Masih #dirumahaja sudah sekian hari, bagaimana kabarnya para Bunda dan anak-anak sekalian, masih betah?  Kalau di rumah Emak suasananya begini... anak-anak di rumah sih masih pada hepi tapi Emak yang kelimpungan setiap hari mesti bikin camilan. Ada Bunda yang juga bernasib sama? tos dulu dah kitahh.  Begitulah tugas Emak, bagaimana caranya supaya anak-anak ga mager dan tetap hepi mesti 'dikurung' di dalam rumah. Trus bikin mereka juga ikhlas dan senang hati mengerjakan tugas sekolah yang segambreng. Emak harus menciptakan suasana yang mendukung itu semua. Salah satunya camilan. 

Rabu kemarin Emak ga ada ide bebikinan camilan. Cek bahan tetepungan ternyata masih punya tepung beras dan tepung tapioka. Saat Emak sibuk mikirin mau bikin apaan ya, eh, Bapake nyeletuk gimana kalo bikin peyek kacang aja. Katanya sudah lama sekali Emak ga pernah bikin peyek kacang. Terakhir makan peyek kacang di kampung pas pulkam.  Duhh, daripada si Bapake melow, terus nanti die pulkam bisa berabe. Di Solo lagi lock down nanti beliau ga bisa masuk ga bisa balik piye? Ya wis, Emak akhirnya mengabulkan permintaan Bapake, kita bikin peyek kacang. Kebetulan stok kacang tanah di kulkas sisa seuprit, daun jeruk yang masih banyak. 

Begitulah, biasanya Emak belanja pagi-pagi, usai Subuh langsung jalan diantar Paksu. Tapi pagi tadi Emak leha-leha dulu karena sudah bangun sejak dini hari menyiapkan sahur duokembar yang mau berpuasa, mereka membayar utang puasa Ramadannya. Emak santai dulu mantau status manteman sambil ceki-ceki dan balas wa.  Ternyata benar, ada rumor tentang pasar tradisional dekat rumah yang akan ditutup mulai Senin besok. Yapp, mulai tanggal 23 Maret besok pasar itu tutup, katanya. Kata siapa? Banyak yang komen begitu di grup yang Emak ikuti. Malah ada juga yang bilang pasar induk juga sudah tutup mulai hari ini, Minggu.

Social Distancing selama 14 hari yang ditetapkan pemerintah untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid 19 ternyata berdampak besar bagi keluarga kita. Para orang tua menjadi lebih dekat dengan anak karena selalu berinteraksi di rumah. Tentu saja bonding yang tercipta semakin lengket. Apalagi anak-anak juga diberi tugas seabrek dari sekolah, tentu 'beban' ibu semakin bertambah-tambah.  Eits, jangan dulu menyebutnya beban ya bunda. Ini adalah anugerah untuk para orang tua yang bekerja di ranah publik yang jarang ketemu anak, dalam artian hanya bertemu saat pagi hari dan malam hari ketika baru saja pulang kerja. Nah, dengan keberadaan anak-anak di rumah tentu intensitas kebersamaan semakin besar, ya, kaaan...? 

Corona menjadi topik obrolan saya dengan para ibu sejawat yang paling menakutkan saat ini. Bukan hanya di kalangan genk rumpi, Covid 19 ini juga sampai di wag wali murid sekolah hingga grup alumni yang orang-orangnya tersebar di belahan bumi lain. #tsahh emak temennya banyak emen ya. Berarti apa, Bun? Masalah Corona ini sudah menjadi masalah dunia. Seperti yang kita tahu beberapa negara sudah melakukan lock down terhadap wilayahnya untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas. Indonesia pun demikian, di Solo sudah diberlakukan  lock down , #apaan sih mak, suseh bener namanya? Itu loh, ga boleh ada yang keluar masuk wilayah ini jika sudah di lock down, masyarakatnya dilarang beraktivitas di luar. Seminim mungkin berinteraksi di keramaian, berdiam di rumah saja lebih aman.

Hai bunda semuanya, kali ini Emak akan membagikan resep masih seputar per-roti-an, ya. Karena sudah satu bulan ini tiap weekend yang di rumah selalu rikues segala macam camilan roti. Jangan heran ya jika nanti terlihat penampakan keluarga kami yang sedikit melar dari biasanya. Hehe... E mak sudah menghitung berapa kali membuat aneka roti. Dua kali membuat roti sobek, roti pisang cokelat, roti abon, roti keju bahkan sampai pizza juga tidak ketinggalan. E mak sempat juga bikin pizza ya bunda. lengkap sudah segala jenis roti diulen sama Emak dua bulanan ini. makanya Emak jadi seteroooong... 

Punya pokcoy di kulkas beberapa batang sisa tumisan kemarin. Bingung mau dieksekusi apaan. Tiba-tiba kelihatan ada saus teriyaki satu sachet. Di kulkas juga masih ada satu wortel, dua putren dan bakso. Baiklah bikin tumisan lagi tapi beda gaya... Bismillaah aja semoga anak-anak suka. 

Dini hari tadi emak terbangun dan tak bisa tidur lagi. Terdengar suara rintik hujan, biasanya mendekap lilbaby tapi kini tidak... ah, jadi melow, kan. Daripada hati emak tak karuan mending ke dapur. Sampe dapur bingung mau ngapain, suara hujan malah terdengar lebih jelas. Jadi rada merinding. Akhirnya nenangin diri dulu dua rakaat. Ga lama, hati emak udah adem, nyess... melangkah pasti ke dapur dengan satu tujuan, bikin roti. Kemarin sore si sulung rikues roti tapi emak malah sibuk eksekusi bolu tape buat tentengan takziyah ke tetangga. Dan terlupakanlah itu rikues cah lanang. Nah, pas salat tadi baru inget. Bahan sudah lengkap, ada pisang uli juga yang dibeli paksu sepulang kerja kemarin, murah meriah 6rb dua sisir. Baiklah, mari kita bikin roti sobek isi pisang cokelat.