Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Learning How to Learn

Gambar
Nice Homework #5 Matrikulasi IIP batch 5  Learning How to Learn Apa itu Desain Pembelajaran 'ala Saya'? Huaaaaa... asli crowded banggettzz untuk ngerjain NHW #5 kali ini. Di tengah kondisi tepar yang melanda, malas menghantui juga ide yang tak kunjung menyapa 😑😑#halahhhlebaymodeon  Terus...  Tau ga teman NHW #5 temanya apaan? tentang Learning How to Learn . Coba itu meuni ribet pisan ya. Perasaan makin ke sini NHW makin susah aja ngerjainnya. #hushh... jangan pake perasaan, pake logika ajaahh 😂😂 Jadi gini, tugasnya itu diminta buat Desain Pembelajaran untuk diri sendiri yang 'gue banget' berkenaan dengan Misi Hidup yang tempo hari sudah ditentukan. Buat kurikulum 'ala saya' sebagai acuan belajar untuk mematuhi milestone yang sudah ditetapkan. Kurang lebih seperti itu kayaknya. Kayaknya? Maksudnya belum tentu bener juga sih... cuma yang saya tangkap seperti itu 😬😬 Karena kemarin saya menetapkan ingin mempelajari banyak ilmu di milestone saya. Ja

Always Happy All the Time

Gambar
Ada sebuah kalimat sakti yang biasa dijadikan penyemangat dalam hidup bagi sebagian orang "Bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian" eh, "Bersusah-susah atau bersakit-sakit, ya?" Intinya mah menderita dululah baru bisa merasakan bahagia. Duhh, kasian, ya. Apakah yakin, anda mau jika ingin bahagia harus menderita dulu? Saya sih ga ya... Bagi saya jika kita bisa bahagia hari ini, detik ini juga, kenapa kita harus memilih bersusah-susah dulu? Sebenarnya yang membuat kita tidak bahagia adalah karena kita membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Bahagia versi kita tentu berbeda dengan bahagia versi ribuan orang di luar sana.

Hey Mom... Let's Finding Yourself @NHW #4

Gambar
Nice Homework #4 Matrikulasi IIP Batch 5 Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah Berbasis Hati Nurani Hey Mom... Let's Finding YourSelf Hmm... tidak terasa ya, ternyata kelas Matrikulasi IIP Batch 5 yang saya ikuti sudah masuk pekan ke 4 dan itu artinya sudah setengah jalan program ini bergulir. Lantas memunculkan beberapa pertanyaan dalam benak saya, apa saja yang sudah berubah dalam kehidupan, kepribadian dan cara mendidik anak-anak saya? Ternyata lintasan pertanyaan itu saling bersilangan dengan NHW #4 kali ini.   Yupp, NHW #4 kali ini bagi saya adalah sebuah review dari NHW-NHW sebelumnya. Kembali mengingatkan saya apakah sudah konsisten dalam menjalaninya atau hanya sekadar lipgloss saja. Astaghfirullah... Baiklah, saya mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan berkenaan NHW #4 kali ini.   A. Mari kita lihat kembali Nice Homework#1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin

Sebuah Refleksi Diri

Gambar
Sebuah Refleksi Bila Masa Itu Tiba Yakinkah anda di dunia ini memang ada wanita yang ditakdirkan "mulus" dalam menjalani hidup. Keluarga yang baik, jodoh yang baik, dan kehidupan rumah tangga yang relatif cukup. Itu sudah bagus daripada misalnya kaya tetapi nelangsa, miskin tetapi bahagia, cantik tapi nyebelin atau jelek tapi freshlook ... pilih mana ayo? 😂😂 Ketimpangan selalu memiliki dinamikanya, bukan? Maka jika kita berada di posisi relatif 'normal' jangan coba main-main dengan emosi. Biasanya ada rasa bosan yang menggelayut dan ingin keluar dari zona 'normal' tersebut. Padahal itu sudah merupakan nikmat yang tak terkira yang diberikan Tuhan pada kita. Jika kita punya suami yang komunikatif dan perhatian, harta yang relatif cukup, anak-anak yang sehat dan pintar ... Alhamdulillaah itu sudah cukup, jangan tolah-toleh. Sadarkah anda itu nikmat paling besar dalam hidupmu. Jalan lurus ke depan dan nikmati saja dinamika hidup yang sudah pasti ada. Jangan

Membangun Peradaban dari Dalam Rumah ( Part 3)

Gambar
Nice Homework #3 Matrikulasi IIP Batch 5 Membangun Peradaban dari Dalam Rumah (Part 3) Hey Mom... How Are You?  Zya Verani  Setelah menuliskan potensi suami dan anak-anak, akhirnya sampai juga pada episode menuliskan potensi diri sendiri. Duhh, sebenarnya agak bingung juga ingin menuliskan apa tentang saya. Setelah berdiskusi kecil dengan Pak Su dan anak-anak akhirnya mereka mau juga mengungkapkan seperti apa saya di mata mereka.   Dag dig dug derr dah...  Jreng jreng, here we go...  C. Potensi Diri Menurut Pak Su saya ini orangnya suka grasak grasuk, ga fokus pada satu hal, seringnya berpindah dari satu kerjaan ke kerjaan lain sementara yang satu belum selesai sudah beralih mengerjakan yang lain. Tapi meski begitu semua pekerjaan ter- handle dengan baik.  Closing yang cukup membuat saya tersenyum, ga jadi manyunnya.   Ini memang benar, saya itu moody-an orangnya. Mengerjakan sesuatu yang saya sukai bisa berjam-jam lamanya. Intens dengan  satu hal itu bisa berhari-hari. Saya

Membangun Peradaban dari Dalam Rumah (part 2)

Gambar
Nice Homework #3 Matrikulasi IIP batch 5 Membangun Peradaban dari Dalam Rumah (part 2) Hey, Kiddos... Where Are You?  Zya Verani Masih di tema yang sama yakni Membangun Peradaban dari Dalam Rumah , kali ini kita sampai pada task 2 melihat potensi anak-anak. Seperti yang telah saya tuliskan di bagian awal tulisan ini bahwa membangun peradaban dari dalam rumah adalah tugas semua anggota keluarga. Semua dilibatkan tanpa terkecuali. Ayah, sebagai kepala keluarga tentu berperan paling banyak sebagai pemimpinnya, kearah mana akan dibawa peradaban ini ada di tangan beliau selaku nahkoda. Oiya, part 1 bisa dibaca di sini ya  http://zyatwinangels.blogspot.co.id/ 2018/02/membangun-peradaban-dari-dalam-rumah.html?m=1 Tentu saja dengan didampingi istri sebagai asisten sepanjang masa. Sebelum melihat potensi diri sebagai istri, saya menilik sebentar potensi anak-anak yang juga turut mendukung terciptanya peradaban ini nantinya. Karena mereka juga adalah pilar penting dalam sebuah keluarga y

Membangun Peradaban dari Dalam Rumah (part 1)

Gambar
Nice Homework #3 Matrikulasi IIP Batch 5 Membangun Peradaban dari Dalam Rumah  Zya Verani Nice Homework #3 ini sesuatuhh banget ya. Ya, di kelas Matrikulasi ini kita memang dituntut untuk selalu terbuka dengan hal baru. Termasuk pr nya 😂 Semakin hari semakin berasa tantangannya. 'Jika ingin naik level tentu ujiannya semakin berat para mbaksayy' begitu kira-kira semangat yang diberikan fasilatator kami.  Tema kuliah pekan ke tiga ini, Membangun Peradaban dari Dalam Rumah. Hhmm... berat amat ya. Peradaban apa, tentu saja peradaban dunia. Adab dalam KBBI diartikan sebagai kehalusan dan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Sedangkan Peradaban adalah hal yang menyangkut sopan santun,  budi bahasa,  dan kebudayaan suatu bangsa. Lingkupnya lebih luas ternyata. Karenanya saya mengartikan Peradaban di rumah adalah sebuah kehidupan yang beradab yang dimulai dari dalam rumah. Wow Lantas tugas siapakah ini? Tentu saja tugas semua anggota keluarga untuk membangun 'peradaban yang k

Senantiasa Memurnikan Cinta

Gambar
Senantiasa Memurnikan Cinta Zya Kebahagiaan satu pernikahan bukan diukur dari berapa lama usia pernikahan itu. Tapi seberapa lama cinta bersemi terus di dalamnya. Seberapa kuat memurnikan cinta selama kurun waktu berjalan. Terkadang hukum terbalik berlaku untuk ini. Semakin lama usia pernikahan cinta semakin kandas. Duhhh... jangan sampai itu terjadi. Tentu kita tak ingin hukum terbalik itu berlaku juga pada pernikahan kita. Lantas bagaimana cara memurnikan cinta itu kembali?  Sebelum mengulik habis cara memurnikan cinta sebaiknya kita telaah dulu penyebab cinta itu mulai luntur. Di usia pernikahan yg tak muda lagi terkadang ada saja ujian yang datang melanda mahligai rumah tangga. Entah itu datang dari dalam maupun dari luar. Ujian yang datang dari dalam biasanya berupa ketidakharmonisan dalam rumahtangga. Ketidakpuasan antarsesama pasangan yang tak terungkapkan bahkan hingga menahun, ini bisa memicu lunturnya cinta diantara keduanya. Ketidakterbukaan, rasa saling tidak percaya