Karyaku
Iya dalam artian produktif yang sebenarnya. Banyak menghasilkan karya tulis di beberapa media, menerbitkan beberapa buku antologi sampe saya lupa mendokumentasikannya. Bahkan punya buku solo, loh.
Masya Allah, ternyata saya bisa sekeren itu. Sekarang? Sedang mengumpulkan keberanian untuk memulai kembali.
Mumpung inget, saya mau list beberapa tulisan yang kenangannya masih ada di kepala. Beberapa data juga saya ambil dari album di facebook, yang entah sudah berapa lama saya ga pernah lagi sowan ke fb.
![]() |
Beberapa cerpen yang dimuat di majalah dan koran saat itu Cerita pendek dimuat di Majalah Hai sepanjang kurun waktu 2012-2014 : 1. Posesif is not Bad 2. Kesempatan kedua 3. Fahmi dan Faisal 4. New School I'm Coming 5. Kaos Oblong Ungu 6. Papa Pacarku Seorang Petinju 7. Ginger Boy 8. Terobsesi Macho 9. Tegar Pahlawan Cinta 10. Antara Idol dan Akmil 11. Lupa judulnya Ada sekitar 11 cerpen yang terbit di majalah Hai. Saya lupa satu lagi judulnya apa. Kenapa menulis di sana, kan itu majalah cowok? Masa cewek menulis tentang cowok, ibu-ibu pula. Waktu menulis ga pernah mikirin mau kirim kemana dan kapan. Tulis aja dulu sampai selesai, setelah rapi dan dicek berulang kali tidak ada typo, baru dipikirkan tulisan ini cocoknya kemana. Ternyata saya memang lebih nyaman menulis sebagai cowok, atau menggunakan sudut pandang orang pertama cowok. Entah kenapa. Mungkin karena dulunya suka main sama anak cowok pas jaman sekolah jadi lebih mendalami jika menulis cerita tentang anak sekolah cowok. Selain itu, saingan untuk masuk majalah Hai menurutku sedikit. Waktu itu saya perhatikan yang nulis cerpen selalu itu itu aja. Jadi saya coba lah mengirim ke sana dan voila ... ditolak dong. Hahaha Baca juga : Cerpen Kerlip Bintang Miyosi Memang seperti itu, ga langsung berbuah manis. Cerpen saya yang akhirnya dimuat di majalah itu entah sudah kali yang ke berapa dan berapa banyak. Alhamdulilah akhirnya ada yang nyangkut juga. Apakah setelahnya mulus, langsung terbit terus? Ga juga Munaroh!. Butuh waktu lagi untuk bisa menembus pertahanan editornya. Tapi dengan seringnya membaca tulisan sejenis, jadi hafal warna dan gaya tulisan yang diinginkan editor untuk nampang di majalahnya. Ceritanya selalu menjadikan cowok sebagai tokoh utama, konflik ga jauh dari sekolah, hobi, hubungan dengan orang tua, pertemanan dan persahabatan. Alhamdulilah lagi tulisan aye sudah berhasil membuat jatuh cinta sang editor, sehingga beliau menunggu-nunggu kapan aye mengirim cerpen lagi. Sudah saling jatuh cinta, eh, ternyata stop ga pernah lagi dimuat. Saya berbeda haluan atau memang editornya yang diganti, haha, ga ada kabar lagi pastinya. Lalu ... Lama kelamaan saya ga pernah lagi membaca majalahnya. Ternyata ending hubungan kita tak semulus yang dibayangkan gaes. Baca juga : Cerpen Rea dan Tetangga Sebelah Rumah Selain di Hai, saya juga pernah mengirim tulisan ke majalah Chic dengan judul Kerlip Bintang Miyosi. Ceritanya tentang perempuan kantoran dengan konfliknya. Nama tokoh kuambil dari nama teman akrab sesama penulis. Kenapa, karena kusuka namanya yang unik, Miyosi. Pernah juga mengirim ke majalah Wonder teen, kulupa judulnya dan lupa juga ga punya dokumentasinya. Selain majalah, saya juga pernah mengirim tulisan ke koran nasional, loh. Iya, koran. Iseng aja nulis cerpen yang agak nyastra dikit, lalu coba kirim. Dan dimuat di koran Waspada dan Medan Bisnis. |
Komentar
Posting Komentar