Zya's Corner

Untuk para Bunda yang hobi memasak tentu sudah tidak asing lagi dengan tiga rimpang berikut ini. Jahe, kunyit dan lengkuas adalah rempah wajib yang harus ada di dapur saat memasak.  Meski kini telah banyak beredar jahe, kunyit dan lengkuas ekstrak dalam bentuk bubuk, tapi masih banyak juga yang lebih suka dengan bentuk utuh dan segar. Saya pun demikian, lebih suka dengan rempah-rempah asli dibanding dengan yang bubuk. Anak-anak lebih suka wanginya, menurut mereka aroma masakannya pun menjadi beda.  Bagaimana dengan Bunda, lebih suka yang praktis atau yang alami?  Jika lebih suka yang segar dan alami, ada pula kendalanya. Jahe, kunyit dan lengkuas di dapur cepat kisut, keriput dan bertunas, padahal stok masih banyak.  Bagaimana cara penyimpanan yang tepat agar tetap awet, ya?

Masa pandemi belum berakhir Bunda, tentu aktivitas #dirumahaja juga belum usai. Sementara kejenuhan semakin membuat anak-anak bosan di rumah terus. Apalagi rencana sekolah tatap muka diurungkan karena penyebaran Covid-19 yang semakin merebak dan tak bisa dihindari. Anak-anak yang semula menyambut gembira kabar tersebut menjadi patah semangat lagi. Buntutnya tentu mereka jadi tambah uring-uringan di rumah.  Sebagai seorang Ibu tentu kita dituntut untuk bisa menciptakan suasana rumah yang nyaman agar anak-anak dan anggota keluarga lainnya selalu betah di dalamnya.  Salah satu yang berperan membuat anak-anak betah di rumah adalah camilan. Nah, Bunda harus bisa menyajikan camilan yang beragam agar anak-anak tidak bosan. 

  Jengkol, ada yang tidak suka padanya tapi banyak juga yang menjadikannya makanan favorit.  Tumbuhan bernama latin Archidendron pauciflorum ini ada juga yang menyebutnya Jering. Ternyata jengkol adalah tumbuhan khas Asia Tenggara. Banyak ditemukan di Filiphina, Indonesia, Thailand dan Myanmar. Di Indonesia, jengkol dikenal sebagai bahan pangan, bisa dimakan dan cukup digemari.  Tanaman jengkol termasuk suku polong-polongan, buahnya berbentuk gepeng berkeping dua, berwarna hijau jika masih muda, dan cokelat jika sudah tua. Pohonnya bisa mencapai 20 meter. 

  Buah naga adalah buah dari jenis kaktus marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Mexico, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.  Buah naga adalah buah suci bagi kalangan tertentu yang tidak setiap orang bisa menikmatinya. Tapi kini buah naga sudah banyak yang membudidayakannya. Harganya pun tidak lagi mahal tapi mudah di jangkau.  Buah naga mengandung banyak manfaat bagi tubuh kita.  

The Penthouse: War in Life adalah drama Korea Selatan yang tayang di SBS setiap Senin dan Selasa dan baru saja usai penayangannya. Drama ini dibintangi oleh aktor dan aktris ternama seperti Lee Ji ah, Kim So Yeon, Eugene, Um Ki Joon hingga Yoon Jong Hoon.  The Penthouse dari awal penayangannya sudah menarik perhatian karena jalan cerita yang rumit dan konflik beragam. Drama ini ditulis oleh Kim Soon Ok yang terkenal dengan drama dengan jalan cerita kontroversial dan berani. Sebut saja The Last Empress, siapa yang tak berdecak dengan drama yang penuh sensasi ini? 

Seusai melakukan aktivitas di luar seharian tentunya kita berharap ingin segera tiba di rumah. Beristirahat sejenak untuk menghilangkan penat. Tapi apa yang terjadi jika rumah tidak memberikan kenyamanan?  Udara sekitar rumah panas dan pengap. Berada di ruang santai malah bikin jenuh. Mau menikmati makan malam yang hangat bersama keluarga malah jadi tak nikmat karena aroma dapur yang menyengat.  Kenapa rumah jadi berbau tak sedap dan udara di dalam rumah pun jadi tidak segar? Coba tengok sejenak, ada apa saja di rumah. Apakah di rumah Bunda banyak menggunakan perabot modern? Ingat, bahan sintetis pada perabot rumah tangga mengandung bahan kimia berbahaya lebih banyak dibanding perabot tradisional. 

  Pernah beberapa kali mencicipi rawon dari tetangga. Rasanya khas dan kaya rempah, enak sekali. Pedas dan segar. Ciri khas rawon ini dari kuahnya yang hitam kental.  Hitamnya ini didapat dari buah keluwak. Di tempat saya keluwak ini lumayan susah dicari. Harus pesan dulu ke tukang sayur jika ingin dibawakan, itu pun tidak langsung ada. Harus menunggu beberapa hari jika ingin mendapat keluwak yang diinginkan.  Konon katanya, keluwak yang bagus itu cirinya ringan, dan bila digoyangkan ia menimbulkan bunyi. Tandanya daging buah sudah lepas dari cangkangnya, berarti keluwaknya sudah tua dan itu bagus untuk bumbu masakan. 

Semula agak ragu mencoba menu ini. Tapi dari testimoni teman-teman yang mengatakan bahwa Garang Asem ini enak banget. Rasanya lain daripada yang lain, dan tak terlupakan.  Masa iya sih segitunya, saya pun jadi tambah penasaran. Meski tidak terlalu suka dengan olahan yang rasa asamnya kentara, saya akhirnya memberanikan diri mencoba memasak Ayam Garang Asem.  Berharap semua anggota keluarga menyukai rasanya. Saya pun mulai mencari tahu tentang Garang Asem ini.