Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Hello Guys, Here I'm

Gambar
Nicehomework #9 Matrikulasi IIP Batch 5  Bunda Sebagai Agen Perubahan  Hello Guys, Here I'm... Little (Big) Change Maker  Zya Verani Pertama-tama marilah kita mengucap syukur alhamdulillaah karena akhirnya kita sampai juga di penghujung materi Matrikulasi 😂😂 Ya ampuuun ini sepertinya ungkapan dari hati yang terdalam banget, ya 🙊🙊 Ayo, jujur... siapa yang merasa kalo selama ini terbelenggu sama NHW? #celingak celinguk cari temen. Saya merasa terbelenggu sih enggak, cuma merasa dikejar-kejar. Tapi itu membuat saya menjadi fokus akan tugas dan tanggungjawab yang memang sudah dibebankan pada kita--saya.  Bagaimana perasaan mengerjakan NHW, sensasinya, efeknya dan segala yang berhubungan dengan Matrikulasi insyaallah akan saya tuangkan dalam tulisan yang lain. Saat ini fokus dulu dengan tugas akhir. Cieeee... yang pengin cepat-cepat wiss udahh #uhukk Materi #9 Bunda Sebagai Agen Perubahan adalah materi pamungkas di kelas Matrikulasi. Berat. Iya, Dilan pun tak akan sanggup s

Ketika Ujian Datang Menyapa

Gambar
Ujian, Sudut Pandang dan Semangat Baru Zya Verani Siapa yang tak pernah tertimpa ujian? Kayaknya tidak ada, ya. Setiap kita pasti pernah mengalami atau sedang mengalaminya saat ini. 'Ditemani' ujian yang mendera sepanjang waktu. Menyita perhatian dan memilukan rasa yang mungkin tertinggal entah di mana. #eh, berasa lagi nyanyi ST 12 ya  Ada yang dengan gampang melewatinya, ada pula yang tertatih menapakinya. Yang pasti kita semua akan meninggalkan jejaknya di satu sisi kehidupan. Jejak bahwa kita pernah mendapat ujian seperti ini... Tak bisa tidak, pasti akan selalu ada dalam ingatan. Apalagi jika ujiannya yang melenakan... astaghfirullaah. Setelah badai ujian itu berlalu, kita belajar satu hal bahwa apa pun ujian yang menimpa, entah itu berupa kehilangan dan luka sepahit apa pun, bahkan ketika kita kehilangan semuanya. Selalu ada pelajaran dan hikmah di baliknya. Kita akan menyadarj bahwa sesungguhnya tidak ada yang berat, tidak ada keperihan dan tidak ada yang salah denga

Ketika Ujian Datang Menyapa

Gambar
Ujian, Sudut Pandang dan Semangat Baru Zya Verani Siapa yang tak pernah tertimpa ujian? Kayaknya tidak ada, ya. Setiap kita pasti pernah mengalami atau sedang mengalaminya saat ini. 'Ditemani' ujian yang mendera sepanjang waktu. Menyita perhatian dan memilukan rasa yang mungkin tertinggal entah di mana. #eh, berasa lagi nyanyi ST 12 ya  Ada yang dengan gampang melewatinya, ada pula yang tertatih menapakinya. Yang pasti kita semua akan meninggalkan jejaknya di satu sisi kehidupan. Jejak bahwa kita pernah mendapat ujian seperti ini... Tak bisa tidak, pasti akan selalu ada dalam ingatan. Apalagi jika ujiannya yang melenakan... astaghfirullaah. Setelah badai ujian itu berlalu, kita belajar satu hal bahwa apa pun ujian yang menimpa, entah itu berupa kehilangan dan luka sepahit apa pun, bahkan ketika kita kehilangan semuanya. Selalu ada pelajaran dan hikmah di baliknya. Kita akan menyadarj bahwa sesungguhnya tidak ada yang berat, tidak ada keperihan dan tidak ada yang salah denga

Ketika Titipan Itu Datang Lagi

Gambar
Ketika Titipan Itu Datang Lagi  Zya Verani Bagi saya memiliki tiga anak yang berbeda karakter itu sudah cukup--untuk saat ini. Rauzan si sulung, sebagai kakak karakternya paling beda sendiri. Merasa superior sudah pasti, tipe penyendiri akut. Senangnya ngumpet di kamar seharian. Anime addict alias otaku banget. Satu hal yang membanggakan--sebenarnya banyak ding--si mamas cool ini sangat pintar. Iya, pintar dalam artian sebenarnya, ga malu-maluin deh kalo ditanya soal prestasi. Wiss ra sah diomongin tar dia makin banyak fans #geertingkatdewadehh Azima, kami memanggilnya si kakak. Seorang gadis cilik yang frontal, blak-blakan, suka berdebat. Rauzan dan Azima kalo keduanya bertemu sudah pasti tidak ada yang mau mengalah. Adu argumen terus bawaannya. Bahkan soal jadwal mencuci piring aja mereka akan adu mulut.  Aghnia, kami memanggilnya si Adek. Tipe pengalah, santai, terlanjur santai malah. Kami memberinya gelar si Leti alias lelet sekali. Tapi paling penurut diantara yang lain. Pali

Fokus Fokus dan Fokus

Gambar
Nicehomework #8 Matrikulasi IIP Batch 5 Misi Spesifik Hidup dan Produktivitas  Fokus Fokus dan Fokus  Zya Verani Horeeee... akhirnya sampai juga di NHW #8 mari bernapas lega dulu, abaikan temanya yang semakin sulit. Yang penting jangan mempersulit diri, haha😁 Setelah melalui perenungan yang dalam, akhirnya sampai pada kesimpulan... NHW #8 ini adalah pengejawantahan dari semua NHW yang ada. Ikrar sesungguhnya dari Misi Spesifik Hidup yang ingin dicapai selanjutnya dan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkannya. #tuh, bahasanya berat banget ya. 😥 Temanya masih berkisar tentang Menjadi Bunda Produktif, di tugas kali ini kami diharuskan menentukan aktifitas dari kuadran suka dan bisa yang sudah kami tulis kemarin di NHW #7 dan fokuslah dengan itu.   Di kuadran aktifitas suka dan bisa yang menempati urutan pertama saya adalah Menulis . Sepertinya memang hanya ini kebisaan saya yang memenuhi standar 4E ( enjoy, easy, excellent and earn). Sebenarnya saya juga suka dan bisa membua

We are MIIPB5 Bekasi 3 Grow Together

Gambar
Grow Together  Zya Verani Menjadi Ibu sejatinya adalah kuliah sepanjang hayat di Universitas Kehidupan. Membutuhkan semangat yang tak ada hentinya untuk terus belajar menambah pengetahuan dan 'ketahanan' sebagai Ibu. Sejauh mana kita mampu bertahan? Kok sereeem, ya? Emang ada yang bosan jadi ibu? Mbuhlah , mungkin ada di luaran sana tapi pastikan itu bukan kita.   Karenanya, agar mampu mendidik dan menghasilkan generasi yang mumpuni baik dari segi kualitas dan kuantitas--bagi yang ingin punya anak banyak, nih-- keilmuan seorang Ibu mesti di- upgrade setiap saat.  Untuk itulah lahir Institut Ibu Profesional sebuah wadah komunitas untuk para Ibu belajar mengembangkan diri dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya.  Cara belajarnya pun beda dari yang lain, benar-benar dirancang profesional. Ibu Septi Peni Wulandani--sang founder IIP--meng- create cara belajar yang fun namun serius dalam bentuk kuliah Matrikulasi (tahap awal) yang sistematis dan materinya pun terperinci, runut d

Mengenali Diri Lewat Tes Strength Typology

Gambar
Nice Homework #7 Matrikulasi IIP Batch 5 Tahapan Menuju Bunda Produktif Mengenali Diri Lewat Tes Strength Typology Zya Verani Yupp... kuliah Matrikulasi sudah sampai materi ke 7 artinya hanya tersisa tiga atau empat pekan lagi maka berakhirlah sudah 'kemumetan'ini. Wkwkwkwkkkkk.... kok mendadak jujur ya 😂 Materi kali ini tentang Tahapan Menuju Bunda Produktif, setelah dua pekan kemarin ditempa lewat materi Bunda Sayang dan Bunda Cekatan. Produktif dalam hal apa? Tentu saja sesuai potensi yang dimiliki bunda masing-masing.  Untuk mengetahui potensi masing-masing kami diminta untuk mengikuti tes Strength Typology di http://www.temubakat.com ,  tools  yang ditemukan oleh  Abah Rama.  Dari sana nanti diharapkan kami bisa menemukan potensi dan bakat dalam diri. Selanjutnya setelah mengetahui hasilnya kami diharapkan bisa lebih fokus untuk mengembangkan diri pada potensi atau kekuatan yang dimiliki bukan berkutat pada kekurangan saja.  Seringkali seseorang--saya termasuk di

Rea dan Tetangga Sebelah Rumah (sebuah cerpen)

Gambar
Lelaki tinggi berkacamata itu kembali menyapa Rea. Kali ini Rea yang sedang menyiram tanaman di depan rumahnya menjadi sedikit kikuk. "Sedang apa, Mbak Re?" tanyanya. Lelaki itu bahkan mendekat ke pagar sebelah. Kedua tangannya menopang dagu.  "Menyiram bunga, Mas," sahut Rea sedikit tersenyum. "Setahu saya Kamboja Jepang tidak boleh terlalu sering disiram, Mbak," tutur lelaki itu lagi. "Begitu, ya." Rea mulai tak nyaman. Lelaki itu terlalu banyak bicara untuk ukuran tetangga baru. Rea memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. "Mbak Rea ..." panggil lelaki itu lagi.  "Maaf, saya sedang memasak di dapur." Ucap Rea lalu meninggalkan tetangga barunya itu. Pandangan lelaki itu mengiringi Rea hingga masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. Rea mengintip dari balik tirai jendela. Lelaki itu masih di posisi semula. Berdiri mematung. Pandangannya tak lepas dari pintu rumah Rea. Rea menarik napas. Ada sesuatu yang aneh dengan tetangga baru

(Tidak) Menyerah Menjadi Ibu

Gambar
(Tidak) Menyerah Menjadi Ibu Acapkali mengeluh dan jemu pada situasi rumah tangga mungkin sering kali terlintas dari mulut para Ibu. Siapa yang tak bosan mendapati keadaan rumah yang begitu-begitu saja. Berantakan setiap hari, kotor setiap hari, ribut setiap hari. Dan yang menjadi tersangkanya ya dia lagi dia lagi. 😂 Kalau tidak malu sama tetangga pasti udah teriak-teriak sambil bawa gagang sapu buat ngomelin mereka (baca: anak-anak). #pengalaman pribadi kayaknya. Tapi meskipun capek setiap hari, berpeluh kesah setiap hari apakah seorang Ibu pernah mengatakan jika ia menyerah menjadi Ibu? Adakah Ibu yang pernah mengajukan cuti untuk tak menjadi Ibu sehariii... saja? Bahkan di saat yang 'katanya' Hari Ibu, di mana saat itu Ibu dimanjakan dan dilayani tetap saja ketika sore menjelang, malam mulai datang, Ibu-lah yang akan membereskan semuanya. Ibu yang akan merapikan sisa-sisa pesta Hari Ibu--yang katanya--hari spesial untuknya. Saat kita tahu betapa besar tanggung jawab seor

Sebuah Kado Pernikahan

Gambar
Sebuah Kado Pernikahan Zya Verani   Beberapa waktu lalu pernah menulis tentang jodoh. Memang benar adanya kalo jodoh itu akan datang di masa yang tepat. Tepat saat kita telah benar benar siap menerimanya.   Pekan ini saya menghadiri dua pernikahan. Pernikahan adik ibu saya dan satu lagi pernikahan sahabat saya sendiri. Keduanya adalah perempuan yang menikah di usia yang sudah matang. Adik ibu saya atau saya memanggilnya 'encing' sudah berusia di atas 40 tahun. Kondisinya yang belum menikah hingga awal tahun kemarin sempat membuat keluarga galau. Tapi ia tetap menghadapinya dengan santai. Sudah lewat masanya bagi dirinya untuk bermelow ria menanggapi seloroh demi seloroh soal jodoh yang tak kunjung datang.   Pun begitu dengan sahabat saya, baginya jodoh tidak lagi jadi satu topik serius yang perlu dibicarakan tiap kali kami bertemu. Ia cenderung lebih berminat mendengarkan ceritaku tentang anak-anak dan keluarga.  Bagi saya itu adalah satu sikap 'pasrah tapi bukan meny

Utang (sebuah cerpen)

Gambar
Satu cerpen lawas yang saya tulis beberapa tahun lalu. Selamat menikmati... Utang "Jeng Ikke, saya pinjam uang lagi dong dua ratus ribu. Ini buat biaya study tour si sulung Jeng," Bu Septi kembali datang ke rumah Ikke. Tanpa permisi dan tidak mengucapkan salam, kini ia telah berada di dapur Ikke. Ikke yang sedang menyiangi sayuran dibuatnya terkaget-kaget. "A..." Ikke baru akan mengangkat suaranya tapi saat itu juga Bu Septi memulai lagi jurus saktinya. "Ayahnya enggak jadi dapat bonus minggu ini, Jeng. Makanya saya pinjam lagi. Bulan depan saya ganti, sekalian sama yang minggu-minggu lalu, ya." tutur Bu Septi penuh percaya diri seakan Ikke akan kembali memberinya pinjaman. Selanjutnya mengalirlah celotehnya tentang pekerjaan suaminya yang mulai sepi orderan dari bulan kemarin. Apalagi dua anaknya membutuhkan biaya sekolah yang tidak sedikit. "Sekolah jaman sekarang Jeng, jalan-jalan melulu. Bulan lalu baru pergi ke museum apa gitu, eh, sekara

Ibu, Jadikan Rutinitasmu Lebih Bermakna

Gambar
Nice Homework #6 Matrikulasi IIP Batch 5 Ibu, Jadikan Rutinitasmu Lebih Bermakna Menjadi Manajer Rumah Tangga yang Andal Zya Verani Menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap hari dihadapkan pada rutinitas yang bejibun banyaknya. Dari pagi hingga pagi lagi masih saja sibuk bekerja. Aktifitas yang itu-itu saja tentu membuat bete bahkan terkadang menjurus ke arah stress, jika tidak pandai menikmatinya. Menikmatinya? Iya, nikmati. Enjoy .  Kelas Matrikulasi IIP sudah memasuki pekan ke enam. Artinya NHW-nya pun sudah sampai pada NHW #6. Seperti yang sudah-sudah kami bisa menebak materinya pun semakin menantang. Kali ini berkenaan dengan keprofesionalitasan ibu sebagai MANAGER RUMAH TANGGA. Wowww... mulai berasa ya, bayangan saya sudah mulai mengerucut bagaimana menjadi seorang bunda yang cekatan dalam segala situasi dan kondisi di rumah tangganya.   Manajer (penulisan yang benar di KBBI dengan j bukan g) adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di an