Zya's Corner

  Siapa yang setiap hari anak-anaknya punya slogan makan kayak gini, "Tiada hari tanpa ayam di rumah?" Yang mengacungkan jari, mari kita toss dulu, yuk, Bunda. Yupp, twin juga sama, waktu kecil ' moto makan' nya, tiada hari tanpa ayam di rumah. Dimasak apa aja yang penting ada ayam. Walau hanya suwiran ayam sedikit saja untuk campuran nasi goreng. Begitu abg seperti sekarang, kesukaan tetap ayam tapi tidak sesering waktu kecil. Jika harus mengikuti keinginan mereka yang maunya ayam terus, tentu kita akan ' rugi bandar ' haha. Karenanya saya mensiasati dengan menyajikan aneka olahan ayam. Memasak apa pun ditambah campuran daging ayam.  Tumis buncis ayam fillet, ayam pepes kemangi, tahu kecap ayam fillet, sop ayam dan jamur, ayam suwir kemangi, ayam teriyaki dan kentang. Dan masih banyak lagi menu kolaborasi ayam dalam daftar menu saya. 

 Halo Bunda, sudah hari Sabtu lagi nih, waktunya besok kita belanja mingguan, kan. Persiapan untuk bekal anak sekolah satu pekan ke depan. Apa saja ide bekal yang sudah ditulis dan akan dieksekusi pekan ini Bun, sudah ada kah?  Nah, Zyas Corner ingin berbagi ide perihal perbekalan ini. Tapi karena anak kami sudah remaja tentu beda menu dan tampilannya untuk bekal anak TK dan SD pastinya, ya, Bun.  Bekal untuk remaja biasanya kayak gimana sih?  Emang anak remaja masih bawa bekal ke sekolah?  Kenapa ga dikasih uang saku aja bisa jajan di kantin sekolah? 

Hai, apa kabar semuanya?  Lama banget ya, Zyas Corner ga menyapa dan menghadirkan resep-resep simpel pilihan keluarga.  Maafkan, karena kesibukan di dunia nyata begitu melenakan dan mengalihkan aye dari dunia yang satu ini.  Baiklah, kali ini Zyas Corner akan mengajak manteman semua untuk membuat cemilan praktis dengan bahan simpel yang ada di rumah aja. 

Roti apa pun bentuknya tetap menjadi idola di rumah kami. Roti bisa jadi teman ngeteh dan minum kopi yang paling disukai, apalagi dinikmati bersama keluarga. Duhh, tetangga lewat juga ga dipanggil. Haha... Roti dimakan langsung atau jadi camilan juga bisa banget, loh. Bentuk roti beraneka. Banyak banget, bisa ga muat kalo ditulis semua. Dari yang paling digemari di rumah kami itu, roti pisang cokelat bentuk sejuta umat yakni, panjang bergaris-garis. Ada juga roti bulat isi keju atau kelapa. Belum lagi roti tanpa isian aneka bentuk. Ada roti sisir yang berbentuk lembaran, ada roti sobek seperti kasur dan sarang lebah, dan aneka bentuk lainnya. Roti yang viral dan kekinian pun sempat kami coba, seperti babka, wool roll bread dan soft milk bread.  Beberapa hari lalu Zya's Corner telah mengajak Bunda mengenang kembali roti jadul favorit, yakni roti sisir. Kali ini kita masih berbincang tentang roti. Yakni Roti Telinga Gajah. 

Hari itu dari pagi hingga sore cuaca mendung. Adem suasananya. Melihat tanaman berderet setelah disiram hujan rintik-rintik, hati pun ikut nyess. Bersyukur masih diberi waktu untuk menikmati pemandangan ini. Tanpa sadar bersenandung lagu nostalgia, ah, betapa membuat hepi diri ini begitu mudah. Rasa capek seharian menghadapi aneka rupa karakter anak-anak, lenyap begitu memandangi si cantik tanaman beraneka jenis dan warna. Tetiba ingat belum minum kopi seharian apalagi teh wkwkwkkkk... Kirain apa ya, jadi rada garing ceritanya. Ngomongin soal kopi dan teh hangat belum lengkap tanpa pendampingnya. Apaan, tuh? Paling sering roti dan kue bolu jadul. Bolu marmer jaman dulu yang tanpa tambahan bahan apa pun, original susu dan telur. Meski ada bolu pisang dan tape tapi pesonanya akan terkalahkan jika bolu jadul dihadirkan.

  Selama pandemi ini hobi bercocok tanam dan memiliki tanaman hias semakin meningkat. Banyak ibu rumah tangga (bahkan bapak-bapak) yang mengoleksi aneka tanaman hias. Harga beberapa tanaman hias pun meroket, bahkan ada yang mencapai hingga puluhan juta rupiah.  Berkebun dan memiliki taman kecil di rumah pun menjadi tren. Setelah riweuh melakukan tugas rumah tangga dari memasak hingga menyapu, dari mencuci hingga menjemur pakaian dan menemani anak sekolah daring, Bunda tentu membutuhkan waktu yang tepat untuk beristirahat. Pun dengan para bapak, setelah lelah bekerja dan ngantor seharian tentu ingin beristirahat dan melepas penat, kan.

Oncom adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari bungkil/ampas tahu (kedelai yang sudah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu) dan bungkil kacang tanah yang dicampur dengan ampas tapioka.  Kita mengenal dua jenis oncom di pasaran. Ada oncom merah yang terbuat dari ampas tahu dan oncom hitam dari ampas kacang tanah dan tapioka.  Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan oncom merah adalah Neurospora sitophila . Sedangkan dalam pembuatan oncom hitam dibantu kapang tempe Rhizopus oligosporus.

Soto adalah salah satu makanan berkuah dengan atau tanpa santan yang paling banyak penggemarnya. Soto paling enak dinikmati saat hangat. Aroma jeruk nipis dan wangi sambalnya langsung memanggil kita untuk mengambil sepiring nasi.  Membayangkannya saja sudah nikmat apalagi merasakannya langsung, ya.  Ternyata soto banyak variannya loh, beda daerah beda rasa dan beda juga campuran menu utamanya. Bahkan satu daerah pun bisa ada dua-tiga macam soto.  Di Indonesia sudah tidak aneh jika satu masakan itu banyak nama dan tampilannya meski ada satu dua bahan utama yang dominan. 

Beberapa waktu lalu seorang teman memposting makanan ini di media sosialnya, duhh ...saya langsung berasa de javu. 'Kangen laksaaaa,' jerit saya dalam hati.  Yupp, ini Laksa. Makanan tradisional yang mungkin sekarang sudah jarang ditemui. Laksa adalah hidangan berkuah santan yang kental dan bercita rasa gurih.  Konon Laksa ini kuliner dari perpaduan rasa Tionghoa dan Melayu. Karenanya Laksa bisa dijumpai hampir di seluruh negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan Indonesia. Nah, di Indonesia sendiri ada banyak cita rasa Laksa. Tiap daerah memiliki kekhasannya masing-masing. Ada Laksa Betawi dan ada juga Laksa Bogor, dan sebagainya. 

Waktu kecil, tiga anak di rumah suka sayur meski ga banyak jenisnya. Sayuran seperti bayam, kangkung, wortel, brokoli, kubis bahkan pare mereka suka. Sawi hijau dan putih juga pernah saya hidangkan sebagai selingan.  Awalnya mereka menyukainya, dimasak apa aja dimakan. Mungkin karena masa pertumbuhan dan butuh asupan gizi yang baik dan banyak agar energinya ga ada matinya. Hehe ... Tapi lama kelamaan ternyata mereka menjadi pemilih. Semakin bertambah usia, sayuran menjadi bukan hal yang favorit lagi. Kesukaan bergeser pada hidangan cepat saji berupa frozen food . Padahal saya sering memasak aneka hidangan. 

Lekker Holland, dari namanya kita pasti tahu daerah tempat asal kue ini ya, Bunda. Yupp,  betul sekali. Lekker Hollan adalah panganan khas asal negeri Kincir Angin, Belanda.  Tekstur Lekker Holland garing di luar lembut di dalam. Aromanya wangi butter. Menguar sejak dipanggang hingga ia matang sempurna.  Begitu digigit kuenya langsung ngeprul di mulut, lembut sekali. Crunchy-nya di dapat dari kulit luarnya yang dioles kuning telur dan topping beragam. Apalagi jika topping-nya diberi almond slice yang tingkat pemanggangannya pas, garing almond dan garing kulit luar dari olesan kuning telur berpadu dengan adonan lembut di dalamnya ... endesss banget. Kue ini sudah viral sejak setahun lalu. Awalnya hanya varian original saja yang ada. Tapi kini,  sudah banyak beredar Lekker Holland dengan varian rasa lainnya. Ada pandan, mocca dan cokelat. Bahkan ada rasa green tea. 

Pepes salah satu masakan tradisional yang juga tak kenal lekang oleh waktu. Bunda semua sudah tahu apa itu pepes, kan, ya? Itu loh, masakan yang dibungkus daun pisang diberi bumbu yang enak banget, pedas gurih, pokoknya kaya rasa, deh. Ada yang dikukus saja, ada juga yang dibakar lagi setelah dikukus untuk memperoleh rasa yang maksimal.  Mulai kebayang, kan, nikmatnya?  Apa saja yang bisa dipepes? Banyak. Banyak banget. Bunda bisa mengolah pepes ikan, ayam, tahu, jamur, teri basah, bahkan jantung pisang.  Wuihh banyak juga, ya.  Yupp, dan cara mengolahnya pun tidak sulit. Gampang saja Bunda. Untuk Bunda yang hobi mengutak-atik resep di dapur bisa mencoba resepnya dan memodifikasi sendiri sesuai selera. 

Sandung lamur adalah bagian daging yang terletak di bagian dada bawah sapi atau lebih tepatnya dekat kaki depan sapi. Bagian ini merupakan salah satu bagian daging sapi yang paling kaya rasa dan berlemak .  Tekstur daging sandung lamur lembut, sangat cocok untuk sajian berkuah seperti sop daging, soto daging, rawon, dan gulai cincang. 

  Pernah beberapa kali mencicipi rawon dari tetangga. Rasanya khas dan kaya rempah, enak sekali. Pedas dan segar. Ciri khas rawon ini dari kuahnya yang hitam kental.  Hitamnya ini didapat dari buah keluwak. Di tempat saya keluwak ini lumayan susah dicari. Harus pesan dulu ke tukang sayur jika ingin dibawakan, itu pun tidak langsung ada. Harus menunggu beberapa hari jika ingin mendapat keluwak yang diinginkan.  Konon katanya, keluwak yang bagus itu cirinya ringan, dan bila digoyangkan ia menimbulkan bunyi. Tandanya daging buah sudah lepas dari cangkangnya, berarti keluwaknya sudah tua dan itu bagus untuk bumbu masakan. 

Semula agak ragu mencoba menu ini. Tapi dari testimoni teman-teman yang mengatakan bahwa Garang Asem ini enak banget. Rasanya lain daripada yang lain, dan tak terlupakan.  Masa iya sih segitunya, saya pun jadi tambah penasaran. Meski tidak terlalu suka dengan olahan yang rasa asamnya kentara, saya akhirnya memberanikan diri mencoba memasak Ayam Garang Asem.  Berharap semua anggota keluarga menyukai rasanya. Saya pun mulai mencari tahu tentang Garang Asem ini. 

Halo Bunda, sudah pernah masak jantung pisang? Loh, jantung pisang atau bunga pisang bisa dimasak? Iya, betul. Jantung pisang bisa diolah menjadi aneka masakan, loh, Bunda. Dan ternyata anak-anak suka semua olahan jantung pisang ini.  Jantung pisang atau bunga pisang bisa diolah menjadi pepesan, gulai, atau bisa juga ditumis.  Jantung pisang ini ternyata banyak manfaatnya untuk kesehatan. Sama seperti buahnya, jantung pisang atau bunga pisang juga banyak mengandung vitamin, mineral maupun serat. 

  Olahan sarden menjadi alternatif paling sering dieksekusi jika saya sedang dilanda sindrom malas memasak di rumah. Memasak sarden tidaklah rumit, saya mengolahnya simpel saja dan tak memerlukan waktu lama. Malah anak-anak sudah bisa mengolah sendiri jika tidak memerlukan bahan tambahan lain. Mereka cukup memanaskan sarden beberapa menit lalu angkat dan siap dinikmati bersama nasi hangat. Iya, sesimpel itu dan my twinangels love it.  Kenapa sering masak sarden di rumah? Selain simpel (alasan yang sering digunakan) sarden juga memiliki kandungan begitu banyak. Sarden mengandung banyak vitamin, mineral, kalsium, posfor, dan natrium. 

Punya terong sisa 6, ukurannya juga kecil-kecil. Mau dimasak apa, ya? Dibalado,dah pasti kurang banyak. Di tumis apa lagi, langsung abis ini.  Aha! Dibakar, dikasih bumbu pecak aja. Pakai kacang tanah tapi tanpa santan karena santannya habis, kemarin baru masak gulai kepala kakap. Iya, lupa difoto kemarin, nanti deh kalo saya masak lagi ditulis resep dan enggak lupa difoto. 

Alhamdulillaah setelah mengeksekusi kornet sapi kemarin dan hasilnya enak kata anak-anak dan Bapake pun bilang mantap. Karena sepertinya asih belum bosan dengan olahan kornet sapi, apalagi pas kemarin sorenya saya dapat hibahan satu kaleng kornet sapi lagi dari emak saya, dibawain sama keponakan. Emak saya katanya ga bisa masaknya. Ya wis, stok rolade beku pun sepertinya akan bertambah ...  Btw, twins akan ada tatap muka di sekolahnya minggu ini. Mereka sudah menyiapkan segala sesuatunya termasuk rikues menu bekal yang akan mereka bawa ke sekolah nanti sebagai makan siang. Ya, apalagi yang mereka minta kalo bukan olahan kornet sapi. Baiklah... saya menyodorkan aneka alternatif olahan kornet sapi,  mumpung masih ada satu kaleng lagi dari emak. Semula mereka memilih nasi goreng kornet sapi aja yang simpel, tapi setelah dipikir-pikir nasi goreng tentu sudah tidak enak jika disantap siang hari sedangkan itu dimasak pagi harinya. 

Hai Bunda, apa kabar? Udah lama juga saya tidak menyapa. Bukan berarti jarang masak atau menulis. Tapi kesibukan di dunia nyata tak bisa dihindari.  Kali ini saya akan berbagi resep rolade. Beberapa waktu lalu saya dan para tetangga mendapatkan bantuan sosial pandemi dari salah satu instansi pemerintah. Salah satu isian bingkisannya adalah satu kaleng kornet sapi. Banyak tetangga yang bertanya bagaimana cara mengolahnya karena mereka jarang sekali memasak kornet instan.